Ada perbincangan senyap melampau jauh ke dalam lubang hitam tanpa akhir. Menembus batas dimensi, liar berkelana menemukan segala relatifitas akan dualitas dalam makna sejati. Menjabarkan kemutlakan menggunakan algoritma dengan alur yang tak tentu arah, namun menuju pada landasan awal dan utama yang mendasar di setiap periode perziarahan.
Bertumpu pada satu pijakan kaki, berdiam diri pada ambang penantian. Merunutkan peristiwa demi peristiwa, menjabarkan waktu yang menuntun pada setiap titik temu bersanding persimpangan, menunjuk pada satu pilihan. Memilin uraian yang terus saja bergumam, hingga gema tak henti mengusik sunyi, dan angan simpang siur oleh dinamika nan kompleks. Pedoman berkerumun pada antrian, menunggu terkuak persembunyiannya.
Pekat hitam di langit petang mengarahkan pandang berarah seberkas cahaya remang, dimana semu terus saja membias diantara perasingan. Ada getar bercampur getir, wujud harmonisasi kekhawatiran tanpa tuan. Desiran suara itu selalu terngiang, tanpa ampun menjadi pengingat, suatu amanah yang berkelit tanya tentang siapa dan apa. Mendamba satu rujukan pasti, yang semestinya terselip sejak awal, namun ketika mengulang kembali sebuah kajian, segalanya merupakan kepingan sambutan sang intuisi.
Comments