Menikmati kopi panas diantara hujan yang melanda kota ku. Seruput hangatnya seakan mengeja namamu, bayang wajahmu menghantui derap kaki ini menuju. Di dalam kopi ini ada kamu, yaaa .. kopi ini mengingatkan aku jelas terhadap wajah yang selalu ku tatap namun bibir enggan berucap. Berada di sudut yang ku sebut penantian, memaksa hati ini mengingat setiap rasa yang pernah ada di kala itu. Suara gemuruh pun berteriak menyerukan nama mu diantara pekat nya malam.
Aku berbicara dalam sepi ku, merasakan hadir mu semu. Debar ini sungguh hebat, kalut jiwaku mengguncang asa yang melayang. Ingin ku menegaskan rasa, namun seperti tangan manusia yang hendak menggapai langit. Langkah yang terbata, ingin segera berada di pelukmu.Perbincangan dengan kopi yang nikmat, getir nya seolah menceritakan kekakuanku untuk menjumpai mu di seberang sana. Seperti cangkir yang berseberangan, ketika bertemu dentingnya menggema, seperti riuhnya hati ini ingin mengungkap semua rasa.
Comments